PENGERTIAN,CONTOH PUISI NARATIF,PUISI LIRIK,PUISI DESKRIPTIF. Thank you!
B. Indonesia
yugoslavia2096
Pertanyaan
PENGERTIAN,CONTOH PUISI NARATIF,PUISI LIRIK,PUISI DESKRIPTIF. Thank you!
1 Jawaban
-
1. Jawaban Rahmi2411
puisi naratif adalah puisi yang mengandung suatu cerita menjadi pelaku,watak,setting maupun rangkaian peristiwa.
contohnya:
Mataku terkapar ke tengah pintu dekat mimbar Sorot lampu samping pilar Dan aula yang tenang Di tengah terbaring jenazah Berpagar beranda bunga Dan panji-panji Mahajaya Malam makin tenang saja Di benakku suara: hingar sekretariat negara Sejenak tenang, langkah riuh berderap Silang siur dengan kapal terbang Gardu dan pagar-pagar besi gempar sekali Kegaduhan dan sepatu duri berlari Kemudian mataku hinggap ke jenazah dekat kesamaran gerombol mahasiswa terpacak bendera Di ujung bangku tegak pekur para mahasiswa di lengannya pita hitam dan selampai Dari celah-celah mereka, kulirik kertas putih, tertulis nama : Arief Rahman Hakim Malam tambah jauh dan makin tua Tiba-tiba di belakangku muncul mahasiswa dengan ragu bertanya : “Bapak siapa?” Wartawan atau alat negara? Dengan sigap kujawab : “Saya penyair yang turut ambil bagian dalam demonstrasi tadi pagi!” Di jalan pulang ke Timur, desah gerimis mulai turun Aku tunduk melangkah dan melangkah Lama baru sadar kemeja telah basah Kutatap belakang jauhan tampak gedung-gedung salemba Nun aula Universitas Indonesia Tempat upacara duka Terbaring putra tanah air Menanti kupahat dalam puisi
puisi lirik contohnya:
Mataku terkapar ke tengah pintu dekat mimbar Sorot lampu samping pilar Dan aula yang tenang Di tengah terbaring jenazah Berpagar beranda bunga Dan panji-panji Mahajaya Malam makin tenang saja Di benakku suara: hingar sekretariat negara Sejenak tenang, langkah riuh berderap Silang siur dengan kapal terbang Gardu dan pagar-pagar besi gempar sekali Kegaduhan dan sepatu duri berlari Kemudian mataku hinggap ke jenazah dekat kesamaran gerombol mahasiswa terpacak bendera Di ujung bangku tegak pekur para mahasiswa di lengannya pita hitam dan selampai Dari celah-celah mereka, kulirik kertas putih, tertulis nama : Arief Rahman Hakim Malam tambah jauh dan makin tua Tiba-tiba di belakangku muncul mahasiswa dengan ragu bertanya : “Bapak siapa?” Wartawan atau alat negara? Dengan sigap kujawab : “Saya penyair yang turut ambil bagian dalam demonstrasi tadi pagi!” Di jalan pulang ke Timur, desah gerimis mulai turun Aku tunduk melangkah dan melangkah Lama baru sadar kemeja telah basah Kutatap belakang jauhan tampak gedung-gedung salemba Nun aula Universitas Indonesia Tempat upacara duka Terbaring putra tanah air Menanti kupahat dalam puisi
#maaf kalau salah karena manusia tidak luput dari kesalahan