PPKn

Pertanyaan

Penjelasan pancasila pertama
Kedua, ketiga, keempat dan kelima

1 Jawaban

  • Penjelasan pancasila pertama, Kedua, ketiga, keempat dan kelima

    (+) Sila Pertama Yaitu Ketuhanan YME

    Sila ini ditempatkan paling pertama karena bangsa indonesia meyakini segala sesuatu asalnya dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan. Tuhan nama lain dalam filsafat disebut dengan causa prima artinya sebab yang disebabkan oleh segala sesuatu.

    (+) Sila Kedua Yaitu Kemanusiaan Yang Adil Dan beradab

    Sila ini ditempatkan kedua setelah sila pertama karena yang akan mencapai tujuan dan nilai-nilai yang didambakan oleh negara adalah manusianya. Apabila manusianya hidup rukun, kreatif dan bertanggung jawab maka negara Indonesia akan mencapai tujuan dan keinginan yang didambakan. Manusia yang bersifat monodualis yaitu memiliki susunan  kodrat yang terdiri atas jasmani dan rohani.

    Ciri-ciri mahluk jasmani dan mahluk rohani.

    Mahluk jasmani yaitu benda mati, tumbuhan, dan hewan.Mahluk rohani yaitu akal, rasa, karsa, dan sifat.

    Sifat kodrat manusia yaitu sebagai mahluk individu, dan mahluk Tuhan. Setelah prinsip kemanusiaan dijadikan landasan maka untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan manusia- manusia perlu untuk bersatu antar masyarkat, tetapi tidak mebedakan suku, ras, dan bahasa.

    (+) Sila Ketiga Yaitu Persatuan Indonesia

    Sila ketiga ini kaitanya eratnya dengan nasionalisme. Rumusan sila ketiga tidak mempergunakan awalan (ke) dan akhiran (an), tetapi awalan (per) dan akhiran (an), dimaksudkan ada dimensi yang bersifat dinamik dari sila ini. Persatuan atau nasionalisme Indonesia terbentuk bukan atas dasar persamaan suku bangsa, agama, bahasa, tetapi dilator belakangi oleh sejarah (historis) dan etika (etis). Sejarah (historis) artinya karena senasib sepenanggungan akibat penjajahan. Etis, artinya berdasarkan kehendak luhur untuk mencapai cita-cita moral sebagai bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Oleh karena itu persatuan Indonesia, bukan sesuatu yang terbentuk sekali dan berlaku untuk selama-lamanya. Persatuan Indonesia merupakan sesuatu yang selalu harus diwujudkan, diperjuangkan, dipertahankan, dan diupayakan secara terus-menerus. Semangat persatuan atau nasionalisme Indonesia harus selalu dipompa, sehingga semakin hari semakin kuat.

    (+) Sila Keempat Yaitu Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanan Dalam Permusyawaratan Atau Perwakilan.

    Sila Keempat merupakan cara-cara yang harus ditempuh oleh rakyat indonesia dalam membebaskan dari penjajahan dan memerdekakan agar diakui suatu negara yang berdaulat dan memiliki undang-undang. Dalam sila keempat ini dijelaskan juga bahwa bangsa indonesia sejak jaman penjajahan selalu melakukan permusyawaratan bila akan melawan atau mempertahankan daerah bangsa indoensia dari para penjajah dan dari dulu segala sesuatu peraturan yang menyangkut soal rakyat indonesia pasti di tangani oleh pemerintah.

    (+) Sila kelima Yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Bangsa Indonesia.

    Sila Kelima merupakan sila terakhir karena sila ini merupakan untuk selalu menggambarkan dalam bertindak supaya bersikap adil kepada setiap warga negara indonesia, tanpa membedakan status sosial, suku, ras, dan bahasa sehingga tujuan dari bangsa Indonesia akan tercapai dengan keikiutan serta semua rakya bangsa indonesia dalam mewujudkan suatu negara yang adil dalam segi hal.

    Oleh karena itu dari setiap masing-masing sila-sila mempunyai makna dan peran sendiri-sendiri. Semua sila berada dalam keseimbangan dan berperan dengan bobot yang sama. Akan tetapi karena masing-masing unsur mempunyai hubungan yang organis, maka sila yang di atas menjiwai sila yang berada di bawahnya Misalnya, sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjiwai dan meliputi sila ke dua, ke tiga, ke empat, ke lima. Sila ke dua dijiwai sila pertama, menjiwai sila ke tiga, ke empat, dan ke lima. Demikian seterusnya untuk sila ke tiga, ke empat, dan ke lima. Susunan sila-sila pancasila merupakan kesatuan yang organis, satu sama lain membentuk suatu sistem yang disebut dengan istilah majemuk tunggal (Notonagoro).

    Majemuk tunggal artinya Pancasila terdiri dari 5 sila tetapi merupakan satu kesatuan yang berdiri sendiri secara utuh. Selanjutnya, Notonagoro berpendapat bahwa bentuk dan susunan Pancasila seperti tersebut di atas adalah hierarkis-piramidal. Hierarkhis berarti tingkat, sedangkan yramidal dipergunakan untuk menggambar-kan hubungan bertingkat dari sila-sila Pancasila dalam urutan luas cakupan dan juga isi pengertian. Hukum logika yang mendasari pemikiran ini adalah bahwa antara luas cakupan pengertian (teba berlakunya pengertian) dan isi pengertian berbanding terbalik. Hal ini berarti, bahwa jika isi pengertiannya sedikit, maka teba berlakunya pengertian itu sangat luas. 

    semoga membantu :D

Pertanyaan Lainnya