Penggunaaan majas yang ada dalam tukang pijat keliling
B. Indonesia
joyaka9804
Pertanyaan
Penggunaaan majas yang ada dalam tukang pijat keliling
1 Jawaban
-
1. Jawaban gumantinr
Kelas : X
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kategori : cerita rakyat
Kata kunci : majas, hiperbola, cerpen Tukang Pijat Keliling
Pembahasan:
Majas hiperbola adalah majas yang melebih-lebihkan sesuatu.
Majas hiperbola pada cerpen Tukang Pijat Keliling:
1. Kami sempat menganggap dia adalah pengemis yang diutus kitab suci.
2. Setiap hari kami harus menumpahkan tenaga di ladang.
3. Tentulah kehadiran Darko membuat kampung kami lebih menggeliat, makin bergairah.
4. Kakinya bagai digerakkan tanah, dia begitu saja melangkah tanpa bantuan tongkat.
5. Tak dapat kami bayangkan bagaimana aroma mayit yang membubung ke udara lewat tengah malam, menggenang di dadanya, menyesakkan pernapasan
6. Begitulah, dengan sangat berkobar-kobar kami menceritakan ramalan masing-masing.
7. Pak Lurah pun merasa terusik mendengar kabar yang dari hari ke hari semakin meluap itu.
Majas simile
1. Memang, tangannya kerap meraba-raba udara ketika melangkah, seperti sedang menatap keadaan.
2. Kami merasakan urat syaraf kami yang perlahan melepaskan kepenatan bagai menemukan kesegaran baru setelah seharian ditimpa kelelahan.
3. Ucapannya terngiang kembali, mengendap ke telinga kami bagai datang dari keterasingan yang kelam.
4. Kabar tentang ramalannya pun bagai udara, beredar di perkampungan.
Majas personifikasi
1. Sebuah tempat pemakaman yang muram, menegaskan keterasingan.
Berjalan kembali menapaki malam yang lengang.
2. Langkahnya begitu jelas terdengar, gesekan telapak kakinya pada tanah menimbulkan bunyi yang gemetar.
3. Padahal, lihatlah betapa daun-daun tidak akan pernah berhenti menciumi bumi.
4. Ia hampir layu menunggu lamaran.
Majas simbolik
1. Katanya kini masjid sedang berada di ujung tanduk
Majas metafora
1. Tentu saja merupakan tempat yang strategis daripada di pelosok permukiman, harus melewati gang yang meliuk-liuk dan becek seperti garis nasib kami.
2. Menunggu dengan keyakinan mengucur seperti curah keringat kami yang terus menetes sepanjang hari.
3. Ketepatannya membaca nasib seperti seorang petani memahami gerak musim-musim.
Majas retoris
1. Adakah Darko memang sudah mengetahui segala yang akan terjadi?